Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 01 Februari 2014

Ayo ke Museum !

Apa yang terlintas di fikiran kalian ketika mendengar kata “musueum” ? kotor, angker, kuno, tak menarik, dsb. Iya kann ?. kenapa gue bisa tau ? karena setiap kali gue mengusulkan untuk berkunjung ke musueum, sama temen-temen gue pasti ditolak “mentah-mentah”, dengan alasan seperti yang gue tulis diatas. Kenapa sih kalian itu selalu mikir kalau musuem itu kuno, angker, nggak menarik, dsb. Hey ! “don’t judge book by cover”, sama halnya kaya buku, museum juga jangan dilihat dari luarnya saja dong, lihat dulu sejarah dibangunnya museum tersebut, terus coba deh masuk ke museum itu, harga tiket nya juga nggak akan menguras kantong kalian, paling berkisar antara Rp.2.000 – Rp.10.000 bahkan ada loh museum yang membebaskan biaya masuk alias “gratis”, terus biasanya nih museum itu letaknya nggak terlalu jauh dari stasiun, halte bus, halte trans jakarta, ataupun dengan tempat wisata lainnya, intinya kalian nggak bakal sulit buat nemuin akses ke suatu museum di Jakarta, tapi yang sulit itu menyediakan waktu luang buat ke museum, iyaa kann ?

Well, gue pribadi awalnya juga nggak terlalu tertarik sama museum, kalo di ingat-ingat, terkahir kali gue berkunjung ke museum itu waktu gue masih duduk dikelas 2 SMP, bisa kebayang udah berapa lama gue nggak berkunjung ke museum. Sampai akhirnya waktu itu gue ke toko buku dan menemunkan satu buku yang berjudul “Panduan Sang Petualang 47 MUSEUM JAKARTA” karya Edi Dimyati, agak tertegun juga gue waktu baca buku karya beliau tsbt, ternyata Jakarta yang kita kenal dengan Kota Metropolitan, menyimpan 47 bangunan eksotis dan beberapa diantaranya merupakan saksi bisu sejarah bangsa kita. Sejak saat itu gue mulai hobi jalan-jalan ke Museum, dimulai dari kawasan Kota Tua yang diapit oleh 5 musuem sekaligus (Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Fatahilah, & Museum Seni Rupa & Keramik), terus ke Musuem Sumpah Pemuda di daerah Kramat, ke Museum Indonesia & Museum Purna Bakti Petiwi yang letaknya di TMII, lanjut ke Museum Tekstil di Tanah Abang, dan yang terakhir baru-baru ini gue mengunjungi Museum Nasional yang letaknya tepat di depan Halte Monumen Nasional alias MONAS.

Kalau menurut kalian museum itu udah ketinggalan jaman, kalian salah guys !, gue berani bicara begitu karena gue udah ngebuktiin (meskipun belum semua museum gue kunjungi) kalo musuem saat ini udah mulai melakukan banyak perubahan, misalnya dari segi fasilitas ada salah satu museum yang menyediakan layanan WIFI gratis untuk para pengunjung, mushola yang nyaman, toilet yang bersih, lahan parkir yang memadai, penataan koleksi yang tersusun rapih & menarik, toko souvenir, taman-taman yang terawat, selain itu ada juga loh museum yang menyediakan fasilitas untuk pelatihan, misalnya di Museum Tekstil ada pelatihan pembuatan kain batik, lalu di Musueum Seni Rupa & Keramik juga da pelatihan pembuatan “gerabah”, ada juga museum yang sudah menggunakan “Lift & Eskalator”, nggak hanya di Mall aja kan yang pake fasilitas semacam itu.


Nggak percaya ? oke, gue saranin weekend kali ini coba deh kalian berkunjung ke salah satu museum yang ada di Jakarta ini, jangan lupa bawa kamera buat kalian yang hobi fotografi. Selain bisa mengenal lebih dekat Indonesia yang sesungguhnya (baik itu sejarah, karya seni, flora & fauna, atau apapun itu), menurut gue dengan kita berkunjung ke musuem kita juga membantu keberlangsungan hidup museum itu sendiri, sehingga tidak terlupakan oleh perkembangan zaman dan dapat terus eksis sampai generasi selanjutnya. Karena, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan warisan sejarah bangsa ini ? jadi, Ayo Ke Museum ! J