Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 17 Mei 2013

SAKSI BISU “SUMPAH ABADI PARA PEMUDA INDONESIA”



Berdiri diatas tanah seluas 1.284 m , dengan luas bangunan 550 m, Museum Sumpah Pemuda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1974. Terletak di Jalan Kramat Nomor 106 Jakarta Pusat, museum ini mempunyai misi untuk membina para generasi muda, setidaknya itu terlihat jelas dari koleksi-koleksi yang ada di dalam museum ini. Mulai dari foto-foto, lukisan, patung-patung para tokoh, teks informasi, beberapa diorama,dan benda-benda koleksi lainnya. Tak banyak orang yang menyadari keberadaan museum tersebut, meskipun banyak orang yang lalu lalang disekitar museum, kalau bukan karena sebuah “Plang” yang bertuliskan “Museum Sumpah Pemuda” tentu tidak banyak orang yang menyadari bahwa didalam bangunan yang lebih mirip dengan rumah tinggal ketimbang sebuah museum tersebut, terdapat saksi bisu perjuangan para pemuda Indonesia dalam menyatukan pandangan untuk memerdekakan Indonesia.

Pemuda, merupakan tonggak utama kemajuan suatu negara, tanpa adanya pemuda yang mampu berjuang untuk memajukan negaranya, maka negara tersebut tidak akan pernah bisa menjadi negara yang maju. Begitupula dengan negara kita tercinta Indonesia, negara yang memiliki beribu-ribu pulau, mulai dari sabang sampai merauke memiliki berbagai macam jenis suku bangsa dan budaya, tapi siapa sangka pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda Indonesia ke II seluruh pemuda di tanah air berani mengucap sumpah untuk persatuan negara tercinta Indonesia, yang sekarang dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda” yang berisi :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Berikut teks asli keputusan Kongres Pemuda ke II yang terpasang didinding museum, bersebelahan dengan diorama saat WR. Soepratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya menggunakan biolanya.

  
Berseberangan dengan teks keputusan Kongres, ada sebuah diorama berukuran mini, yang menggambarkan suasana saat kongres pemuda dilakukan, ini dia gambarnya :

meskipun ini merupakan diorama kecil yang menggambarkan situasi pada saat Kongres Pemuda Indonesia Ke II berlangsung, namun terlihat jelas bagaimana semangat para putra dan putri indonesia untuk ikut andil dalam kongres pemuda tersebut, mereka sangat antusias untuk bersatu padu menyelaraskan tujuan bersama, yaitu bersatu untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. 


Menuju kehalaman belakang terdapat sebuah monumen yang diberi nama “Monumen Persatuan Pemuda 1928” diresimikan pada tanggal 23 Oktober 1994 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga pada saat itu Bapak Hayono Isman. 


 Monumen berbentuk tangan yang mengepal, seolah-olah menggambarkan semangat perjuangan yang tak pernah padam, dibawah nya tertulis isi dari Sumpah Pemuda yang mampu membangkitkan kembali rasa nasionalisme kepada siapapun yang membacanya.



Saat saya mengunjungi museum sumpah pemuda, beberapa waktu yang lalu, saya sempat mengabadikan beberapa tokoh yang ada dalam museum tersebut beserta informasi yang terpasang di masing-masing tokoh tersebut, chek this out ... !!!


Biola yang dipakai oleh WR Supratmant saat memperdengarkan lagu Indonesia Raya di acara Kongres Pemuda Indonesia ke II, yang sekarang menjadi lagu Kebangsaan Indonesia.
WAGE RUDOLF SOEPRATMAN, Lahir di : Purworedjo, Jawa Tengah, 19 Maret 1903.
Pendidikan : Pormal School.
Aktivitas Menjadi Guru Bantu, Pendiri Black & White Jazz Band 1920, Wartawan, Pencipta lagu Indonesia Raya.
Beliau Wafat di : Surabaya, Jawa Timur, 17 Agustus 1938.



MR. SARTONO, Lahir di Wonogiri, 5 Agustus 1900,
Pendidikan : Universitas Leidend. 
Aktivitas : Anggota P.I Nederland, P.I Bandung, Anggota PNI Bandung. 
Beliau Wafat pada tahun : 1968




M. HATTA, Lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902,
Pendidikan : ELS, MULO, PHS, HNS. 
Aktivitas : Anggota JSB, P.I Nederland, P.I Bandung,PNI.
Beliau Wafat pada tanggal : 14 Maret 1980



R. KACA SUNGKANA, Lahir : Pamekasan Madura, 24 Oktober 1908
Pendidikan : Rechts Hooge School di Belanda. 
Aktivitas : Pendiri Jong Indonesia di Bandung, Sekretaris Kongres Pemuda II Tahun 1928




PROF. MR. SOENARYO, Lahir di Madiun Jawa Timur, 28 Agustus 1902,
Pendidikan : Universitas Leiden(Belanda) Desember 1925. 
Aktivitas : Sekretaris II PI di Belanda, Pemimpin Kepanduan NPO, Ketua Federasi Kepanduan "PAPI"
Beliau Wafat pada tanggal : Jakarta, 18 Mei 1997




M.ROCHJANI SOE’OED, Lahir : Jakarta, 1 November 1906
Pendidikan : Rechtschool Jakarta1927
AKTIVITAS : Anggota Jong Java, JIB, Pemuda Kaum Betawi, Panitia Kogres Pemuda II 1928





J LEIMANA, Lahir di AMBON. 
Pendidikan : MULO, STOVIA. 
Aktivitas : Jong Ambon, Anggota Panitia Kongres Pemuda II tahun 1928.











Berkeliling ke Museum Sumpah Pemuda merupakan hal yang paling tepat untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dalam diri para pemuda Indonesia, sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa mewarisi semangat persatuan antar pemuda, tanpa harus memandang adanya perbedaan ras, suku, atau agama sekalipun. Para pahlawan muda kita telah berjuang sekuat tenaga untuk melahirkan harmoni persatuan bagi putra dan putri Indonesia agar kelak, dimasa mendatang kita para generasi penerus mampu membawa Indonesia menjadi negara yang maju karena semangat dan prestasi para pemudanya dalam membangun negara tercinta Indonesia.. :)
HIDUP PEMUDA INDONESIA .... !!!! :D

* Yang mau beri komentar Monggo.. :D
* Jika anda ingin berdiskusi dan membahas artikel ini, follow @windakartika_



1 komentar: